Ummat Islam diseluruh penjuru dunia diwajibkan membangun persatuan dan Ukhuwwah islamiyyah yang merupakan prinsip dasar agama Islam. Rasulullah Muhammad SAW menegaskan dalam sabdanya."Jadilah kalian hamba Allah yang saling bersaudara. Muslim adalah saudara bagi muslim yang lain. Tidak boleh ia menzhaliminya, menelantarkanya dan menhinanya." (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiallhuanhu).
Persatuan akan menghasilkan begitu banyak manfaat. Persatuan akan membuahkan banyak kekuatan, Persatuan akan menumbuhkan ketenangan batin, persatuan akan membangun kepedulian sosial, dan indahnya persatuan akan banyak menghasilkan keajaiban yang sangat luarbiasa.
Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat sebuah
perumpamaan yang sangat indah, tentang bagaimana seharusnya kaum
muslimin bersaudara di antara mereka,
مَثَلُ المُؤْمِنِيْنَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ
وَتَعَاطُفِهِمْ كَمَثَلِ الَجسَدُ الوَاحِدُ إِذَا أَشْتَكَى مِنْهُ
عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الَجسَدِ بِالْحُمِّى وَالسَهَرِ
“Perumpamaan kaum mukminin dalam ukhuwwah (persaudaraan), kasih
sayang dan kepedulian sesama mereka bagaikan satu tubuh. Jika salah satu
anggota tubuh sakit maka seluruh bagian tubuh akan ikut merasakan sakit
dan tidak bisa tidur.” (HR. Bukhari dan Muslim dari an-Nu’man bin
Basyir radhiallahu ‘anhu)
Subhanallah, alangkah indahnya andaikan perumpamaan tersebut benar-benar dibumikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan menjunjung tinggi persatuan Ummat Islam diseluruh penjuru dunia akan mudah meraih kemenangan yang besar serta keuntungan yang agung. Untuk mewujudkan mimpi indah persatuan ummat dalam alquran dan hadis nabi Muhammad SAW ditegaskan.
واعتصموا بحبل الله جميعا ولا تفرقوا واذكروا نعمت الله عليكم إذ كنتم أعداء فألف بين قلوبكم فأصبحتم بنعمته إخوانا وكنتم على شفا حفرة من النار فأنقذكم منها كذلك يبين الله لكم آياته لعلكم تهتدون
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللهَ يَرْضَى لَكُمْ ثَلَاثاً، وَيَكْرَهُ لَكُمْ
ثَلَاثاً. فَيَرْضَى لَكُمْ أَنْ تَعْبُدُوْهُ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهِ
شَيْئاً، وَأَنْ تَعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيْعاً، وَلَا
تَفَرَّقُوْا. وَيَكْرَهُ لَكُمْ، قِيْلَ وَقَالَ، وَكَثْرَةُ السُؤَالِ،
وَإِضَاعَةُ المَالِ
“Sesungguhnya Allah meridhai tiga hal dan membenci tiga hal atas
kalian. Dia ridha jika (1) kalian beribadah kepada-Nya dan tidak
mempersekutukan-Nya dengan suatu apa pun, (2) kalian semua berpegang
teguh dengan tali Allah dan tidak berpecah belah, (3) menasihati
pemerintah kalian. Dan Allah membenci (1) perbincagan yang tidak ada
gunanya, (2) banyak bertanya (tentang suatu yang tidak berfaidah) ,
serta (3) membuang-buang harta.” (HR. Muslim dan Ahmad dari Abu Hurairah
radhiallahu ‘anhu)
Ayat dan hadis di atas menjelaskan pada kita apa yang seharusnya
dijadikan sebagai landasan persatuan kaum muslimin, yakni tali Allah.
Menilik keterangan yang disampaikan para ulama Islam, bisa
disimpulkan bahwa tali Allah yang dimaksud adalah: ajaran Islam yang
bersumber dari Alquran dan hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
dengan pemahaman para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Persatuan
antar kaum muslimin tidak akan pernah tercapai selama mereka belum
kembali kepada ajaran agamanya yang benar. Dalam akidah, ibadah, akhlak,
dan seluruh sisi kehidupan mereka.
Konsekuensinya, manakala ada ideologi, keyakinan, atau perilaku kaum muslimin yang tidak sejalan dengan ajaran Islam, maka penyimpangan tersebut harus diluruskan. Walaupun telah mengakar, mengurat, dan membudaya ratusan tahun.
Konsekuensinya, manakala ada ideologi, keyakinan, atau perilaku kaum muslimin yang tidak sejalan dengan ajaran Islam, maka penyimpangan tersebut harus diluruskan. Walaupun telah mengakar, mengurat, dan membudaya ratusan tahun.
Sumber : https://khotbahjumat.com