Lontara

Rabu, 09 Desember 2015

Membangun Persatuan Ummat Islam

Ummat Islam diseluruh penjuru dunia diwajibkan membangun persatuan dan Ukhuwwah islamiyyah yang merupakan prinsip dasar agama Islam. Rasulullah Muhammad SAW menegaskan dalam sabdanya."Jadilah kalian hamba Allah yang saling bersaudara. Muslim adalah saudara bagi muslim yang lain. Tidak boleh ia menzhaliminya, menelantarkanya dan menhinanya." (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiallhuanhu).

Persatuan akan menghasilkan  begitu banyak manfaat. Persatuan akan membuahkan banyak kekuatan, Persatuan akan menumbuhkan ketenangan batin, persatuan akan membangun kepedulian sosial, dan indahnya persatuan akan banyak menghasilkan keajaiban yang sangat luarbiasa.

Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat sebuah perumpamaan yang sangat indah, tentang bagaimana seharusnya kaum muslimin bersaudara di antara mereka,

مَثَلُ المُؤْمِنِيْنَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ كَمَثَلِ الَجسَدُ الوَاحِدُ إِذَا أَشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الَجسَدِ بِالْحُمِّى وَالسَهَرِ
“Perumpamaan kaum mukminin dalam ukhuwwah (persaudaraan), kasih sayang dan kepedulian sesama mereka bagaikan satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh sakit maka seluruh bagian tubuh akan ikut merasakan sakit dan tidak bisa tidur.” (HR. Bukhari dan Muslim dari an-Nu’man bin Basyir radhiallahu ‘anhu)

Subhanallah, alangkah indahnya andaikan perumpamaan tersebut benar-benar dibumikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan menjunjung tinggi persatuan Ummat Islam diseluruh penjuru dunia akan mudah meraih kemenangan yang besar serta keuntungan yang agung. Untuk mewujudkan mimpi indah persatuan ummat dalam alquran dan hadis nabi Muhammad SAW ditegaskan.

Allah SWT berfirman,

واعتصموا بحبل الله جميعا ولا تفرقوا واذكروا نعمت الله عليكم إذ كنتم أعداء فألف بين قلوبكم فأصبحتم بنعمته إخوانا وكنتم على شفا حفرة من النار فأنقذكم منها كذلك يبين الله لكم آياته لعلكم تهتدون

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk..” (QS. Ali Imran: 103)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللهَ يَرْضَى لَكُمْ ثَلَاثاً، وَيَكْرَهُ لَكُمْ ثَلَاثاً. فَيَرْضَى لَكُمْ أَنْ تَعْبُدُوْهُ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهِ شَيْئاً، وَأَنْ تَعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيْعاً، وَلَا تَفَرَّقُوْا. وَيَكْرَهُ لَكُمْ، قِيْلَ وَقَالَ، وَكَثْرَةُ السُؤَالِ، وَإِضَاعَةُ المَالِ
“Sesungguhnya Allah meridhai tiga hal dan membenci tiga hal atas kalian. Dia ridha jika (1) kalian beribadah kepada-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan suatu apa pun, (2) kalian semua berpegang teguh dengan tali Allah dan tidak berpecah belah, (3) menasihati pemerintah kalian. Dan Allah membenci (1) perbincagan yang tidak ada gunanya, (2) banyak bertanya (tentang suatu yang tidak berfaidah) , serta (3) membuang-buang harta.” (HR. Muslim dan Ahmad dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu)
Ayat dan hadis di atas menjelaskan pada kita apa yang seharusnya dijadikan sebagai landasan persatuan kaum muslimin, yakni tali Allah.

Menilik keterangan yang disampaikan para ulama Islam, bisa disimpulkan bahwa tali Allah yang dimaksud adalah: ajaran Islam yang bersumber dari Alquran dan hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan pemahaman para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Persatuan antar kaum muslimin tidak akan pernah tercapai selama mereka belum kembali kepada ajaran agamanya yang benar. Dalam akidah, ibadah, akhlak, dan seluruh sisi kehidupan mereka.
Konsekuensinya, manakala ada ideologi, keyakinan, atau perilaku kaum muslimin yang tidak sejalan dengan ajaran Islam, maka penyimpangan tersebut harus diluruskan. Walaupun telah mengakar, mengurat, dan membudaya ratusan tahun.


Sumber : https://khotbahjumat.com





Tidak ada komentar:

Posting Komentar